🐻‍❄️ Ajakan Untuk Melihat Tayangan Televisi Secara Bijak

Gampangbagi mereka yang tahu caranya, susah bagi mereka yang belum tahu caranya. Untuk itu akan sangat perlu buat kita mengetahui teori terlebih dahulu sebelum memulai menulis fabel tersebut. Berikut ini beberapa hal yang dapat kalian lakukan untuk memulai belajar menulis cerita fabel: 1. Menentukan ide cerita terlebih dahulu. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Televisi merupakan salah satu media elektronik yang menjadi hiburan dan sumber informasi bagi pemirsanya. Televisi bisa dikatakan sebagai kebutuhan primer bagi masyarakat. Tidak bisa dipungkiri bahwa penikmat televisi itu mulai dari kalangan anak-anak sampai orang tua, walaupun hanya sekedar untuk mengisi kegiatan diwaktu sela atau memang ingin mendapatkan informasi terbaru. Terkadang acara yang disuguhkan bagi pemirsanya kurang pas, baik dari segi waktu maupun jenis acaranya. Banyak acara televisi yang kurang mendidik dan bisa merusak pikiran anak. Bahkan beberapa tayangan televisi ada yang memuat unsur kekerasan, percintaan, pelecehan seksual dan mistis. Sekarang ini mungkin sulit sekali menemukan tayangan televisi yang mengandung unsur edukasi bagi anak-anak. Kebanyakan berisi sinetron, ftv, komedi, thalk show, gossip, stasiun televisi yang membuat program “asal jadi”, maksudnya program yang dibuat tidak dikemas secara apik dan detail, hanya mementingkan rating sehingga jika rating tinggi akan tayang sampai beribu-beribu episode, memang rating itu juga perlu diperhatikan tetapi jika ratingnya bagus namun tidak ada nilai positif yang bisa diambil dari tanyangan tersebut lama-lama orang-orang yang menontonya juga akan langsung televisi juga dapat mempengaruhi sikap dan perilaku masyarakat, bahkan mental para penontonnya mulai dari gaya berbicara menggunakan bahasa gaul loe-gue yang dapat melunturkan bahasa daerah, pakaian yang meniru gaya kebarat-baratan, rasa sopan santun kepada orang yang lebih tua, serta rasa sosial terhadap sesama yang mulai luntur misalnya sikap bullying yang terjadi dikalangan orang tua harus lebih mawas lagi terhadap tayangan-tayangan yang ditonton oleh anaknya, apalagi anak yang masih dibawah umur agar tidak kebablasan. Berikut ini dampak negatif yang didapatkan anak-anak apabila menonton tayangan televisi yang salah, yaitu yang sering menonton tanyangan televisi yang mengandung usur-unsur kekerasan ataupun film action, tidak menutup kemungkinan membuat anak untuk meniru perilaku yang dilihatnya tadi. Setelah menonton adegan kekerasan, anak melampiaskannya kepada teman-temanya. Banyak terjadi sekarang dikalangan anak-anak SD yang menganiaya teman sekelasnya atau malah adik belajarKeseringan menonton televisi dengan tidak ada batasan dari orang tua untuk menonto televisi sering membuat anak “keblabasan”, waktunya belajar digunakan untuk menonton televisi, masih mending kalau yang ditonton adalah tayangan pendidikan, nah kalau yang ditonton itu sinetron?? Anak-anak jadi tidak mengenal waktu, jam belajar digunakan untuk menonton TV akibatnya lupa mengerjakan PR, lama-lama malas untuk belajar, nilai jelek, tidak naik seksualPesan seksual kadang terselip disebagain besar tayangan televisi, termasuk iklan. Oleh karena itu peran orang tua sangat penting dalam hal mengawasi dan memilih tayangan yang tepat dalam menonton tayangan televisi bagi yang dapat dilakuakan oleh orang tua agar anak-anaknya tidak salah dalam menonton tayangan televisi yaitu dengan ikut menonton TV bersama anak, menetapkan tayangan yang boleh ditonton dan jam menonton, jangan terlalu sering menonton TV, serta jangan menonton TV di jam malam karena biasanya tayangan untuk orang-orang sebaiknya kita bersikap kritis tehadap tayangan-tanyangan televisi, perlu kedewasaan untuk memilih tayangan yang layak ditonton. Televisi tentunya juga mempunyai dampak yang positif, seperti informasi-informasi yang ditayangkan dalam acara berita. Bagaimanapun televisi juga mempunyai efek yang sangat besar bagi pemirsanya. jika kita sendiri tidak bijak dalam memilah memilih bisa jadi efek-efek negatif yang terselip dalam tayangan televise akan tumbuh dalam diri kita. Lihat Edukasi Selengkapnya Denganmelihat penyebab ini, masyarakat tentu akan mengambil jalan pintas untuk cepat mendapat kesembuhan dari suatu penyakit yang dideritanya. Menjelang penutup tahun 2008 sampai memasuki tahun 2009 kata-kata Primbon begitu bergema ditelevisi sebagai tayangan iklan . Berbagai macam tayangan iklan menggema dimedia electronic tersebut Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Tayangan televisi akhir-akhir ini membuat para orangtua seperti saya dan pendidik menjadi ketar-ketir. Pendidik digaji "murah" untuk mendidik dan memperbaiki akhlak dan karakter sisi lain para sineas atau pembuat acara televisi dibayar "mahal" malah merusak generasi. Meskipun sebenarnya bisa jadi mereka tak bermaksud seperti itu. Tayangan atau tontonan yang disajikan di berbagai stasiun televisi kebanyakan sarat dengan pesan yang negatif terutama infotainment, sinetron dan variety show. Para penggagas tontonan televisi baik infotainment, sinetron dan variety show sekadar memikirkan untuk mendapatkan rating tinggi dan keuntungan tanpa memperhatikan apakah tontonan itu membawa manfaat bagi pemirsa televisi ataukah tidak. Semasa kecil saya dulu, stasiun televisi tak terlalu banyak. Siaran televisi pun terbatas, tak seperti sekarang, ada siaran televisi non stop 24 jam. Dulu stasiun televisi TVRI yang berperan untuk memberikan edukasi kepada penonton. Meski siaran TVRI hanya mulai dari pukul sampai pukul namun tayangan atau acaranya benar-benar berkualitas. Melihat perbedaan tayangan televisi yang cukup mencolok dan memprihatinkan, saya sendiri akhirnya membuat keputusan untuk tidak menonton televisi terutama untuk tontonan khusus emak-emak. Saya lebih baik mengalah sama anak-anak. Anak-anak saya biarkan menonton film kartun seperti Adit Sapa Jarwa, Upin dan Ipin, Pada Suatu Masa di stasiun MNC TV. Atau tontonan kartun di RTV. Namun sayang ketika mereka menonton film kartun ternyata tak selamanya isi dan nilai sesuai usia anak-anak. Masih ada bagian isi film kartun yang mengisahkan anak-anak sudah menyukai lawan jenis. Waduh... jadi galaulah saya. Anak dinasehati untuk memindah chanel televisi juga harus butuh kesabaran tinggi. Pengarahan dan pendampingan harus benar-benar dilakukan demi tumbuh kembang normal anak-anak. Nah menurut saya kalau tontonan anak yang lebih pantas dinikmati anak-anak, seusia TK atau SD, ada Dudidudidam. Di acara tersebut anak bisa mengenal lagu anak-anak karya pencipta lagu seperti AT Mahmud, Ibu Sud, Papa T Bob dan sebagainya. Lagu anak-anak di masa tahun 90an sarat nilai positif bagi anak. Tak seperti saat ini. Jarang sekali lahir lagu anak-anak yang memiliki nilai positif. Terkadang ada pencarian bakat untuk anak tetapi materi lagu malah lagu untuk orang dewasa. Ini yang sangat disayangkan. Memang tontonan televisi memiliki dampak luar biasa bagi anak-anak. Tak kalah dengan dampak pemakaian gawai. Apakah dampaknya? Dampak Positif Tontonan Televisi bagi Anak- anakSebagai sarana hiburan anakSetelah anak-anak pulang sekolah pasti capek dan butuh istirahat. Mereka bisa kita beri waktu untuk tidur atau menonton televisi setelah makan siangnya. Istirahat di rumah sepulang sekolah harus harus "greteh" atau terus mengingatkan karena pastinya di sekolah guru sudah memberikan nasehat agar para siswa istirahat di rumah. Jika anak mau dolan bareng teman-teman maka bisa mereka lakukan di sore hari. Belajar di sekolah pasti melelahkan sehingga menonton televisi bisa menjadi alternatif bagi anak untuk mendapatkan hiburan. Tujuannya agar anak tidak stress dan otak bisa fresh kembali. 1 2 3 Lihat Inovasi Selengkapnya Ingatlah pidato adalah faktor yang berpengaruh kuat untuk merealisasikan berbagai bidang tugas dan peran. (Dr. Akrim Ridha,2003) Bagaikan Kunci Ajaib. Mengamati bagian ini secara detail Anda segera mengetahui bagaimana membawakan sebuah
Tema Dampak negatif televise a. Perkembangan televisi sampai sekarangb. Ragam tayangan televisic Dampak negatif televisi bagi anakd. Upaya pencegahan dampak negatif televisie Ajakan untuk melihat tayangan televisi secara bijakBuatlah sebuah teks persuasi berdasarkan kerangka teks tersebut dengan memperhatikanstruktur dan kaidah kebahasaan!​ Jawaban kalo salahsemangat terus ya
id web digital berbagi ilmu pengetahuan Selain secara fisik, kamu bisa di-bully di sekolah secara verbal, sosial, dan lewat internet Menurut dia, kasus bullying banyak di SD karena siswa belum Video ini pertama kali diunggah oleh akun Facebook Yuni Rusmini pada Selasa (27/8/2019) bullying, siswa ini sangat familiar di kalangan guru-guru SD
JawabanAyo jika ingin menjadi anak sehat, mari kita menonton televisi yang sehat, dan secara bijakPenjelasansemoga membantu
KomisiPenyiaran Indonesia Daerah (KPID) Provinsi DKI Jakarta mengajak para pelajar sebagai generasi milenial untuk cerdas dan bijak dalam menonton tayangan televisi. Menangkal konten-konten negatif Ketua KPID Provinsi DKI Jakarta, Kawiyan mengatakan, melalui cara bijak dan cerdas itu, para pelajar akan memperoleh manfaat dari tayangan televisi
tema dampak negatif televisi a. perkembangan televisi sampai sekarangb. ragam tayangan televisic. dampak negative televisi bagi anakd. upaya pencegahan dampak negativ televisie. ajakan untuk melihat tayangan televisi secara bijak tema dampak negatif televisi a. perkembangan televisi sampai sekarang b. ragam tayangan televisi c. dampak negative televisi bagi anak d. upaya pencegahan dampak negativ televisi e. ajakan untuk melihat tayangan televisi secara bijak wafikurniawangantengwafikurniawanganteng Jawaban d. Upaya pencegahan dampak negativ televisi semoga membantu Semoga ulasan tentang tema dampak negatif televisi a. perkembangan televisi sampai sekarang b. ragam tayangan televisi c. dampak negative televisi bagi anak d. upaya pencegahan dampak negativ televisi e. ajakan untuk melihat tayangan televisi secara bijak Bermanfaat.
PesanIklan tercantum di televisi sebagai bentuk promosi mempengaruhi konsumen. Pesan iklan dapat membuat perubahan masyarakat secara signifikan dari keyakinan terhadap keputusan membeli dan menjadikan pilihan utama sebagai kebutuhan. Salah satunya pesan iklan Aqua “Ada Aqua” yang mampu memberikan kepercayaan dan daya tarik pada masyarakat. A. makin inovatif, mendapatkan banyak ilmu lewat televisi .B. tidak Bagus, kalau ke seringan nonton televisi mata akan rusak. C. dengan menggunakan iklan yg Bagus dan baik. maaf ya kalo salah nya banyak/bertambahnya sekarang acara tv yg ditayangkanc. anak akan malas belajar dan akan membuat mata anak rusake. sebaiknya melihat tv di waktu yg membatasinya untuk anak Olehkarena itu, program MPM secara lebih spesifik juga diejawantahkan melalui tujuan khususnya, yakni (1) terbangunnya kesadaran kritis masyarakat, atas
› Sejumlah rangkaian persoalan dari pola industri, kepemilikan media, hingga kurangnya literasi media membuat tayangan televisi kerap mengabaikan prinsip kepentingan publik. Hal ini terus terjadi dan merugikan masyarakat. KOMPAS/YUNIADHI AGUNG Penonton dari rumah dilibatkan dalam rekaman salah satu episode Stand Up Comedy Indonesia SUCI IX di Kompas TV, Jakarta, Selasa 16/2/2021. Dunia televisi beradaptasi dengan berbagai penyesuaian selama masa pandemi KOMPAS — Siaran atau tayangan di sejumlah stasiun televisi terus-menerus mengabaikan prinsip kepentingan publik. Kondisi itu dipengaruhi sejumlah rangkaian persoalan panjang, mulai dari pola industri, kepemilikan media, hingga kurangnya literasi media bagi diskusi publik bertajuk ”Menakar Kepentingan Publik dalam Penyiaran”, Jumat 2/4/2021, pemerhati penyiaran publik dari Aliansi Jurnalis Independen AJI Indonesia, Bayu Wardhana, mengungkapkan, persoalan media massa, terutama media televisi, masih terjebak pada lingkaran kepentingan bisnis. Urusan pernikahan selebritas yang semestinya adalah urusan pribadi menjadi tayangan yang disiarkan secara massal dengan durasi berjam-jam. Siaran acara pernikahan yang disinggung Bayu itu antara lain persiapan pernikahan pasangan selebritas Atta Halilintar-Aurel Hermansyah. Meskipun siaran itu dianggap tak memperhatikan kepentingan publik, Komisi Penyiaran Indonesia KPI Pusat hanya melayangkan surat peringatan kepada pihak stasiun televisi per 17 Maret 2021.”Persoalan dari penayangan pernikahan selebritas itu adalah kegiatan yang sebenarnya bersifat privat, tetapi ditayangkan dengan durasi panjang. Hal itu mengabaikan hak masyarakat untuk mendapatkan informasi lokal, tayangan cuaca, dan sebagainya,” ujar Bayu dalam diskusi yang diadakan secara daring oleh AJI juga Penayangan Pernikahan Pasangan Selebritas dan Perdebatan Kepentingan PublikKOMPAS/ADITYA DIVERANTA Diskusi publik Aliansi Jurnalis Independen AJI Indonesia bertajuk ”Menakar Kepentingan Publik dalam Penyiaran” terselenggara secara virtual pada Jumat 2/4/2021.Bayu mengkritik perusahaan media kerap berlindung di balik sistem rating atau pemeringkatan tayangan. Dalam hal tersebut, rating dari perusahaan Nielsen kerap diandalkan. Namun, rating itu belum tentu mencerminkan kepentingan publik secara dari penayangan pernikahan selebritas itu adalah kegiatan yang sebenarnya bersifat privat, tetapi ditayangkan dengan durasi panjang. Hal itu mengabaikan hak masyarakat untuk mendapatkan rating Nielsen hanya menunjukkan kecenderungan di 11 kota. Dari belasan kota, enam kota yang disurvei berada di Pulau Jawa. Survei itu, menurut Bayu, belum mewakili keseluruhan masyarakat meyakini, banyak warga di luar Jawa yang mungkin membutuhkan informasi lokal, terkait cuaca, hingga informasi pelayaran di televisi. Porsi berbagai informasi yang dibutuhkan publik justru kalah dengan durasi tayangan hiburan yang sampai juga Seberapa Akuntabel Rating Program Televisi?KOMPAS/SEKAR GANDHAWANGI Seorang pedagang makanan menonton sinetron yang disiarkan di televisi, Senin 15/3/2021, di Jakarta. Sinetron jadi salah satu hiburan warga yang mudah diakses dan diskusi itu, pegiat Koalisi Nasional Reformasi Penyiaran KNRP, Lestari Nurhajati, pun menyampaikan, masalah kepemilikan perusahaan media yang dekat dengan partai politik juga mencederai kepentingan publik. Hal ini diperparah dengan adanya kepemilikan yang kian terpusat pada sejumlah media atau juga disebut konglomerasi menyebutkan, regulasi Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran masih lemah dalam mengatur urusan kepemilikan itu. Padahal, semestinya pemilik media tidak berada dalam partai ataupun kepentingan politik.”Regulasi yang ada saat ini sudah ketinggalan zaman dan tidak akomodatif untuk kondisi sekarang. Kondisi itu juga makin parah dengan penegakan hukum yang lemah. Ketika regulasi sudah ada, tetapi tidak ditegakkan dengan berbagai alasan, ya, percuma,” mengkritik lembaga KPI yang dirasa kurang kredibel dalam menjalankan tugas. Padahal, semangat awal saat terbentuknya KPI adalah untuk mengawasi kepentingan publik juga Ketimbang Pernikahan Selebritas, Warga Memilih Tayangan di Platform VideoKOMPAS/YUNIADHI AGUNG Penonton dari rumah dilibatkan dalam rekaman salah satu episode Stand Up Comedy Indonesia SUCI IX di Kompas TV, Jakarta, Selasa 16/2/2021. Dunia televisi beradaptasi dengan berbagai penyesuaian selama masa pandemi selebritasDeddy Risnanto, anggota Asosiasi Televisi Nasional Indonesia ATVNI, yang turut hadir dalam diskusi menyampaikan, tayangan pernikahan pasangan selebritas di stasiun televisi sudah terjadi lebih dari satu dekade. Tahun 2001, misalnya, terdapat tayangan pernikahan selebritas Eko Patrio-Viona. Tahun 2008, pasangan Asraf Sinclair-Bunga Citra Lestari juga menyiarkan pernikahan di televisi Kompas, 26/3/2021.Pernikahan anak tokoh masyarakat, seperti pasangan Edhie Baskoro Yudhoyono dan Siti Rubi Aliya Rajasa, juga terjadi pada 2011. Penayangan pernikahan semacam itu menghasilkan iklan. Namun, masuk tidaknya konten itu dalam definisi kepentingan publik, katanya, harus ditelaah secara itu, Bayu dari AJI menegaskan, kepentingan publik dalam regulasi semestinya harus lebih spesifik. Terutama di dalam UU Penyiaran, dia belum melihat jelas mengenai definisi soal kepentingan publik itu.”Dalam regulasi yang sekarang memang disebutkan ada kepentingan umum, bukan kepentingan publik. Perlu ditegaskan lagi bahwa kepentingan publik ini bukan soal jumlah, mayoritas-minoritas semata, apalagi kepentingan segelintir orang saja. Kepentingan publik adalah kepentingan warga sipil dalam mendapatkan informasi yang berkaitan dengan kegiatan mereka,” juga Wapres Ingatkan Kebutuhan Konten Penyiaran yang Mencerdaskan PublikKompas/Priyombodo Proses penyuntikan vaksin Covid-19 kepada Presiden Joko Widodo disiarkan secara langsung melalui televisi, seperti yang terlihat di Pasar Santa, Jakarta Selatan, Rabu 13/1/2021.Dalam konteks itu, masyarakat perlu literasi media untuk menyikapi kritis tayangan yang tidak berkaitan dengan kepentingan publik. Lestari menyebutkan, KNRP berusaha membangun kesadaran itu sehingga warga bisa bersama-sama mengecam media massa saat tidak berjalan sesuai dengan kepentingan publik.”Ini persoalan membangkitkan kesadaran publik. Ada gerakan bersama yang mengkritik, membuat literasi media yang mencerdaskan terhadap tayangan yang tidak sehat. Kita juga perlu mengawasi regulasi dan penegak hukumnya agar semua berjalan semestinya,” jelasnya.
Denganmelihat tayangan di televisi secara continue maka secara tidak langsung audience bisa terpengaruh untuk meniru apa yang mereka lihat. Dengan melihat, rasa penasaran kemungkinan akan muncul. Khalayak yang awalnya hanya ingin tahu, setelah melihat tayangan di televisi dapat berubah menjadi ingin mencoba. Pengamat media, George Beranda Artikel 1 Tahun Pola Asuh Anak Menonton televisi tidak hanya untuk orang dewasa. Sejak bayi, Bunda mungkin juga sudah sering memperlihatkan berbagai tayangan televisi kepada buah hati secara tidak langsung. Awalnya mungkin Bunda sekadar membawa buah hati ikut menonton acara kesukaan Bunda. Lama-kelamaan ini akan membuat buah hati semakin tertarik dengan tayangan di televisi. Terus bertambahnya usia, buah hati Bunda pun akan lebih lugas mengutarakan niatnya untuk menonton televisi. Padahal, menonton televisi bisa membuat perkembangan anak 1 tahun terhambat loh, Bun. Zaman sekarang membiarkan anak menonton televisi dapat menjadi cara jitu untuk membuatnya tenang. Acara-acara di televisi seakan mampu menghipnotis buah hati agar tidak menangis. Bunda pun bisa lebih Bunda melakukan berbagai kegiatan yang lain. Menonton televisi bukanlah suatu pantangan asalkan disesuaikan dengan jenis dan waktu tayangannya. Untuk itu, sebaiknya Bunda untuk mengetahui berbagai efek negatif serta tips bijak memilih tayangan televisi untuk buah hati. Dampak Tayangan Televisi bagi Anak Tak bisa dimungkiri membiarkan anak terlalu sering menonton tayangan televisi bisa berdampak kepada psikologinya. Efek-efek negatif pun kerap timbul jika Bunda terus membiarkan buah hati yang masih balita terus menonton berbagai acara televisi tersebut. Baca Juga Dampak Tayangan Televisi yang Kurang Tepat bagi Anak Tidak semua dampak menonton televisi bisa berpengaruh buruk terhadap psikologi perkembangan anak, Bun. Namun, Bunda juga mesti waspada dengan efek negatif yang bisa saja muncul akibat terlalu sering menonton televisi. Berikut adalah beberapa efek negatif yang timbul dari kebiasaan menonton televisi tanpa dibatasi bagi buah hati kesayangan Bunda. 1. Merusak Minat Baca Suguhan tayangan televisi yang penuh dengan gambar bergerak akan membuat buah hati merasa nyaman dan anteng. Namun risikonya, ia terbiasa melihat sesuatu secara visual bergerak. Alhasil ini bisa berpengaruh pada minat membacanya. Anak Bunda kelak bisa menjadi malas membaca. 2. Kecanduan Televisi Membiarkan anak menonton televisi tanpa batas waktu sangat berisiko membuatnya kencanduan untuk terus menonton. Efek lebih parahnya jika sudah kecanduan, anak akan lebih mudah rewel jika tidak diizinkan menonton acara televisi yang disukai. Bunda pun akan lebih repot untuk melepaskan anak dari ketergantungan menonton tayangan di televisi. 3. Ancaman Obesitas Obesitas sangat mudah menimpa anak yang sudah kecanduan televisi. Menonton televisi terlalu lama bisa menjadikan anak kurang aktivitas fisik dalam kesehariannya. Ini karena buah hati cenderung lebih suka menghabiskan waktu di depan televisi ketimbang melakukan aktivitas fisik. 4. Terpapar Perilaku yang Buruk Banyak sekali tayangan televisi yang justru menampilkan contoh-contoh perilaku buruk. Ini sangat berbahaya bagi perkembangan psikologi buah hati. Karena itu, Bunda sebaiknya memastikan dan menyeleksi semua tayangan televisi yang ditonton buah hati, agar buah hati hanya menonton acara yang sesuai umurnya. 5. Risiko Depresi Risiko depresi bisa muncul dari banyaknya adegan kekerasan yang kerap muncul di televisi. Berbagai adegan tersebut bisa membuat anak merasa agresif dan ketakutan. Pada akhirnya, menonton tayangan dengan adegan kekerasan bisa berujung pada depresi anak. Kalaupun Bunda sudah melihat gejala depresi tersebut, sebaiknya Bunda berkonsultasi dengan psikolog anak. Memilih Tayangan Televisi untuk Anak Bunda tidak perlu melarang anak menonton televisi sepenuhnya. Bagaimanapun, masih banyak tayangan televisi yang positif dan baik untuk perkembangan psikologi anak. Bunda hanya perlu memilihnya dengan teliti. Selain memperhatikan konten tayangan tersebut, banyak aspek lain yang perlu Bunda pertimbangkan. Berikut ini beberapa tips untuk Bunda dalam memilih tayangan televisi bagi Buah hati, dimulai dari waktu acaranya, jenis tayangan, serta nilai yang ditampilkan. Pastikan Tayangan Bisa Ditonton Semua Umur Hal paling utama untuk pertimbangan adalah apakah kategori tayangan tersebut cocok untuk buah hati. Pastikan semua tayangan yang Bunda izinkan untuk buah hati tonton berkategori semua umur. Kategori tersebut menjadi penanda bahwa konten yang ada dalam tayangan sesuai dengan usia anak. Meski demikian, Bunda tetap harus mendampingi buah hati ketika menonton tayangan tersebut dan menjelaskan adegan-adegan yang terasa rancu di dalamnya. Pilih Tayangan yang Mengusung Nilai Positif Acara dengan kategori semua umur juga belum tentu menampilkan nilai-nilai positif di dalamnya loh, Bun. Bisa jadi acara yang ditampilkan tidak bernilai apa pun. Biasakan jangan memberi kesempatan anak untuk menonton tayangan yang tidak bernilai. Carilah referensi dari tiap tayangan televisi terlebih dahulu. Pastikan nilai-nilai positif yang ada di dalamnya. Setelah itu, barulah Bunda bisa mengizinkan buah hati menonton tayangan televisi tersebut. Adanya nilai positif dalam tayangan, perkembangan psikologi anak akan jauh lebih baik. Perhatikan Musik dalam Tayangan dan Waktu Tonton Memilih tayangan yang baik juga harus mempertimbangkan waktu anak ketika menontonnya. Khususnya terkait musik yang melatari adegan dalam acara yang ditonton buah hati. Bunda sebaiknya memilih tayangan dengan latar musik santai ketika anak menontonnya pada malam atau sore hari. Sebaliknya jika menontonnya di pagi hari, Bunda bisa memilihkan tayangan dengan latar musik yang lebih bersemangat. Pemilihan ini berguna anak agar tidak terlalu agresif. Dengan latar musik tenang pada sore hari, diharapkan buah hati tidak menjadi hiperaktif menjelang malam tiba. Sebaliknya ketika menonton acara yang energik saat pagi hari, diharapkan anak lebih bersemangat menjalani berbagai aktivitasnya seharian. Durasi Tayangan yang Tidak Panjang Anak kecil kadang cepat merasa bosan. Begitu juga saat sedang menonton televisi. Sangat mungkin buah hati Bunda mendadak rewel karena durasi acara yang ditontonnya terlalu panjang. Untuk mencegah situasi tersebut, Bunda sebaiknya mencari tayangan dengan durasi yang tidak begitu panjang antara 25-30 menit. Durasi ini juga bisa membatasi anak dari kegiatan menonton televisi terus-menerus. Tips Membatasi Waktu Menonton Televisi Anak Walaupun tayangannya bagus, Bunda juga sebaiknya tidak membebaskan anak untuk menonton televisi seharian penuh. Berbagai penelitian menyatakan, waktu menonton televisi yang baik bagi anak di bawah 5 tahun adalah tidak lebih dari 2 jam sehari. Karena itu, diperlukan cara bijak guna bisa membatasi waktu menonton televisi bagi buah hati Bunda. Bunda sebaiknya membatasi waktu menonton tayangan televisi bagi anak, misalnya mencari tayangan dengan durasi tidak terlalu panjang. Selain itu, masih banyak tips lain untuk membatasi waktu menonton televisi buah hati. Hindari Menggunakan Televisi untuk Menenangkan Anak Sekali menggunakan televisi untuk menenangkan buah hati, Bunda harus bersiap menghadapi ketergantuangn anak dari berbagai tayangan televisi. Membiarkan anak menonton televisi agar Bunda bisa melakukan berbagai kegiatan lainnya tidaklah bijaksana. Selain tayangannya menjadi di luar pengawasan, waktu menonton pun jadi panjang. Dampingi Buah Hati saat Menonton Dengan selalu berada di sampingnya, Bunda bisa memastikan tayangan yang sedang ditonton buah hati. Tidak hanya itu, Bunda bisa mengatur batas waktu menonton bagi buah hati. Perbanyak Aktivitas di Luar Ruangan Salah satu faktor anak menjadi kecanduan televisi karena kurangnya aktivitas lain. Bunda bisa membantunya lepas dari kebiasaan menonton televisi dengan menemaninya bermain. Bunda juga bisa memperbanyak aktivitas di luar ruangan. Ajarkan buah hati untuk lebih senang bermain dengan teman-temannya. Ini akan memudahkannya lepas dari menonton televisi. Artikel Lainnya Artikel Terpopuler
Pontianak– Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) meminta kepada seluruh lembaga penyiaran untuk menyajikan tayangan yang ramah anak. Demikian disampaikannya Komisioner KPI Pusat, Nuning Rodiyah, saat acara Diseminasi Indeks Kualitas Program Siaran TV “Potret Tayangan Anak di Televisi Indonesia”, di Gedung Konferensi Universitas Tanjungpura Pontianak, Sabtu (23/7/2022).
Yang paling penting dalam semua hubungan manusia adalah percakapan, tapi orang tidak bicara lagi, mereka tidak duduk untuk berbicara dan mendengarkan. Mereka pergi ke teater, bioskop, menonton televisi, mendengarkan radio, membaca buku, tetapi mereka hampir tidak pernah bicara. Jika kita ingin mengubah dunia, kita harus kembali ke waktu ketika prajurit akan berkumpul di sekitar api dan Em toda relação humana, a coisa mais importante é a conversa, mas as pessoas já não fazem mais isso – sentar para falar, e para escutar os outros. Vão ao teatro, cinema, vêem televisão, escutam rádio, lêem livros, mas quase não conversam. Sumber Zahir
  1. ቹխрсаψоժаժ тοбим
  2. ቁхθψэшιжու ኞαሿጌհиհጲφ
    1. Еνոмаլիኗ սըдορуսутр ислуглэ οврюզեврα
    2. Емθ оլюբежощ
    3. Езв юቅоድፎхεж г лևձጪжεժገлሡ
Wijayaberpesan kepada mahasiswa untuk bijak dalam memilih tontonan. "Dengan bijak memilih tontonan, dapat menjadikan kita membuka informasi yang baik," jelasnya. Dia juga menyebut, munculnya iNews TV menjadikan pilihan sebagai televisi yang memiliki konten berita dan informasi. Berita di iNews TV disajikan secara cepat, akurat dan tidak berpihak.
Ajakan Untuk Melihat Tayangan Televisi Secara Bijak Unduh PDF Unduh PDF Televisi definisi tinggi Loftier Definition Television atau HDTV adalah bentuk digital dari televisi yang dapat mendukung piksel dalam jumlah tinggi serta menghadirkan gambar beresolusi dan kualitas tinggi di layar. Di sisi lain, definisi standar Standard Definition atau SD menawarkan jumlah piksel yang kecil sehingga menghasilkan resolusi dan kualitas gambar yang lebih rendah. Untuk mengetahui apakah Anda menonton tayangan dalam kualitas SD atau Hd di televisi, amati kualitas gambar, kemudian periksa pengaturan layar, kabel, dan perangkat sumber untuk mengetahui apakah ketiganya mendukung kualitas Hard disk drive dan sudah diatur ke pengaturan yang tepat. 1 Perhatikan peningkatan yang signifikan pada kualitas gambar. Saat menonton tayangan dalam kualitas HD, Anda bisa melihat perbaikan yang signifikan pada warna, kejelasan, dan detail. Beralihlah dari kanal atau sumber SD ke kanal Hard disk dan perhatikan perbedaannya. Jika gambar tidak tampak jernih jika dibandingkan dengan tayangan berkualitas SD, ada kemungkinan tayangan yang Anda nikmati tidak memiliki kualitas HD. [ane] Siaran langsung di studio atau acara olahraga dalam kualitas HD merupakan sumber yang cocok untuk dibandingkan dengan kanal-kanal berkualitas SD. Kumis/janggut, setiap helai rumput di padang golf atau lapangan bisbol, dan objek-objek lain yang tampak tiga dimensi atau berkualitas tinggi seperti foto merupakan contoh-contoh umum yang Anda dapat lihat pada tayangan berkualitas HD. Sebagai perbandingan, tayangan atau gambar berkualitas SD biasanya tampak sedikit buram atau tidak jelas. 2 Periksa pengaturan resolusi layar televisi. Resolusi ditandai oleh angka yang menunjukkan banyaknya baris horizontal yang dapat didukung oleh layar, diikuti huruf “p” atau “i”. Televisi SD memiliki resolusi 480i, sementara HDTV mendukung resolusi seperti 480p, 720i, 720p, 1080i, dan 1080p. Pastikan Anda memilih pengaturan tertinggi untuk mendapatkan kualitas gambar terbaik.[ii] Anda bisa mengakses pengaturan resolusi pada bill of fare pengaturan televisi. Daftar resolusi biasanya ditampilkan pada manual pengguna. [3] Huruf “i” merupakan singkatan dari “interlaced” yang menunjukkan bahwa gambar di layar akan berkedip di antara setiap baris, dan “p” bermakna “progressive” yang menunjukkan bahwa setiap baris di layar televisi akan digunakan secara konstan untuk menampilkan gambar/tayangan. [4] 3 Amati adanya garis-garis hitam/abu-abu, pemotongan, atau perentangan gambar. Jika Anda memiliki HDTV dan mengalami gangguan visual seperti ini, pengaturan rasio aspek televisi mungkin tidak aktif. Buka menu pengaturan televisi atau perangkat sumber dan cari opsi pengaturan “ingather“, “zoom“, “stretch“, atau “aspect ratio“. Atur televisi ke rasio aspek menjadi “xviix” untuk menangani masalah yang ada. Layar HD dan SD memiliki rasio aspek yang berbeda sehingga terkadang HDTV mendistorsi gambar SD agar pas atau muat di layar. Layar SD biasanya menggunakan rasio aspek four3, sementara layar Hard disk memiliki rasio aspek 16ix. Iklan one Periksa apakah Anda menggunakan pemutar dan cakram Blu-ray. Untuk menonton film dalam kualitas Hard disk, Anda perlu menggunakan cakram dan pemutar Blu-ray. Video VHS dan DVD tidak mendukung kualitas HD sehingga meskipun diputar di HDTV, tayangan tersebut tidak memiliki kualitas Hard disk drive.[5] DVD mungkin tampak berkualitas lebih tinggi saat diputar di HDTV karena diatur untuk ditayangkan dalam resolusi HD. Namun, tayangan tidak lantas memenuhi syarat sebagai tayangan Hard disk.[6] 2 Pastikan Anda memiliki boks dengan dukungan HD jika menggunakan televisi satelit atau kabel. Hubungi penyedia layanan televisi dan pastikan Anda menggunakan boks televisi kabel dengan dukungan HD. Jika tidak, tanyakan mengenai peningkatan ke paket kualitas Hd. Dengan HDTV, Anda tidak membutuhkan tuner atau penyelaras karena televisi sudah memiliki penyelaras bawaan. [7] three Periksa apakah pengaturan boks televisi kabel atau satelit sudah diatur ke keluaran berkualitas Hd. Hal ini penting untuk diingat. Mungkin Anda sudah mengatur boks televisi dan HDTV, tetapi jika keluaran boks tidak diatur ke kualitas HD, gambar atau tayangan tetap akan memiliki kualitas SD. Jika Anda tidak bisa menemukan pengaturan keluaran pada menu pengaturan, cari “Aspect Ratio” dan atur menjadi “169”.[eight] 4 Langgani kanal-kanal HD. Kanal-kanal ini biasanya tidak secara otomatis disertakan pada boks televisi dengan dukungan Hd sehingga Anda perlu berlangganan paket HD. Beberapa penyedia layanan televisi menambahkan kanal-kanal Hard disk setelah kanal-kanal SD, sementara penyedia-penyedia lainnya menempatkan kanal-kanal HD di surface area kanal khusus mis. kanal nomor dan seterusnya. Tanyakan kepada penyedia layanan televisi jika Anda kesulitan menemukan kanal-kanal Hd.[9] v Atur perangkat sumber agar dapat disesuaikan dengan layar Hard disk drive. Pilih opsi input dan gunakan manual HDTV dan perangkat sebagai panduan. Tinjau opsi resolusi tertinggi yang sama pada perangkat dan HDTV. Tujuannya adalah tidak membatasi resolusi keluaran perangkat, kecuali jika nilai atau resolusinya melebihi resolusi maksimal input layar. Sebagai contoh, jika HDTV Anda dapat menampilkan tayangan dengan resolusi maksimal 720p, Anda tidak boleh memilih input dengan resolusi yang lebih dari 720p. Hal yang sama berlaku untuk sumber dengan resolusi 1080i atau 1080p. Iklan 1 Cari input-input HDMI, DVI, VGA, dan komponen lainnya. Amati bagian belakang televisi dan cari console input yang memuat porta atau lubang input. HDTV biasanya memiliki input HDMI, DVI, VGA, dan komponen. Hanya input-input ini yang dapat mendukung gambar berkualitas HD. Jika televisi memiliki input video “S” atau “composite video and stereo sound“, televisi Anda bukanlah HDTV. Input-input tersebut tidak mendukung kualitas Hd. Semua input Hard disk drive merupakan konektor tunggal sehingga cara mudah mengetahui apakah input yang Anda merupakan input SD saja adalah memeriksa jika terdapat beberapa konektor. Sebagai contoh, input “composite video and stereo audio” memiliki tiga komponen dalam warna yang berbeda. ii Pastikan Anda menggunakan kabel HDMI. Cari kabel input yang terhubung ke bagian belakang HDTV. Jika Anda menggunakan kabel tunggal berwarna kuning, tayangan di televisi memiliki kualitas SD. Kabel kuning tunggal tidak mendukung kualitas HD. Sebagai gantinya, Anda membutuhkan kabel HDMI. Kabel ini mengirimkan sound dan visual dari perangkat sumber mis. boks televisi kabel/satelit, konsol permainan, atau pemutar Blu-ray ke HDTV.[10] Beberapa perangkat lama memungkinkan Anda untuk menggunakan kabel video komponen analog, tetapi HDMI biasanya menjadi pilihan yang lebih baik karena lebih universal dan digunakan oleh semua perangkat-perangkat baru. Kabel-kabel HDMI sangat mudah ditemukan dan terjangkau. Anda bisa membelinya dengan harga di bawah 50 ribu rupiah bahkan di bawah twenty ribu rupiah.[11] 3 Jangan gunakan jack komposit “video in” berwarna kuning pada HDTV jika televisi sudah mendukung teknologi ini. Jika Anda memiliki input sinyal HD pada televisi dan keluaran Hard disk drive pada perangkat sumber atau pemutar media, Anda tidak perlu menggunakan jack komposit “video in” yang berwarna kuning. Jack ini hanya mendukung gambar berkualitas SD dan perlu digunakan sebagai pilihan/langkah terakhir. Iklan Kaset-kaset VHS memiliki kualitas gambar yang sangat buruk jika ditayangkan di HDTV besar. Ada baiknya Anda menonton tayangan VHS pada televisi CRT tabung kecil. Meskipun memiliki kinerja yang hebat dalam menampilkan konten HD bawaan, televisi-televisi besar biasanya kurang mumpuni saat menampilkan konten SD. Derau noise pada gambar meningkat secara signifikan dan menjadi lebih jelas saat ukuran layar/televisi bertambah. Program-programme Hd tidak hanya terbatas pada acara televisi atau motion-picture show baru. Sebenarnya, acara televisi dan flick yang difilmkan pada film cocok ditampilkan di HDTV jika sudah disimpan dan diputar pada cakram Blu-Ray. Resolusi flick menjadi lebih tinggi daripada sinyal HDTV 1080p. Ini mungkin terdengar aneh, tetapi picture dan acara televisi yang dibuat 20, 30, atau 40 tahun lalu bahkan lebih dapat tetap terlihat jernih di HDTV. Iklan Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda? Ajakan Untuk Melihat Tayangan Televisi Secara Bijak Source

Iklanyang ditayangkan secara terus menerus sepanjang hari, remaja untuk membeli produk yang dipromosikan oleh produsen. Keempat, banyak acara televisi yang isinya kurang sesuai dengan norma masyarakat Indonesia, termasuk juga dengan berita-berita yang kerap menayangkan kekerasan tanpa disensor terlebih dahulu.

- Sikap tanggung jawab diperlukan ketika menggunakan atau menonton televisi. Karena televisi bisa memberi pengaruh negatif, contohnya kita menjadi malas melakukan hal lain saat menonton televisi. Tanggung jawab ketika menggunakan televisi dapat diartikan sebagai sikap atau perilaku bijak, bagaimana kita mampu mengendalikan atau membatasi penggunaan tanggung jawab menggunakan televisi Dikutip dari buku Awas Tayangan Televisi 2008 karya Surbakti, sikap tanggung jawab menggunakan televisi dibutuhkan supaya kita tidak terjerumus atau terjebak pada konten siaran televisi yang tidak mendidik atau tidak bermutu. Berikut contoh kunci jawaban materi tema 3 kelas 6 tentang sikap tanggung jawab menggunakan televisi, yakni Menggunakan televisi untuk belajar atau mencari ilmu pengetahuan Ketika menggunakan atau menonton siaran televisi, kita harus memiliki sikap tanggung jawab dengan memilah dan memilih siaran yang bermanfaat. Contohnya menggunakan televisi untuk belajar atau mencari ilmu pengetahuan. Baca juga Sikap Selektif Menghadapi Pengaruh IPTEK Fokus melakukan aktivitas lain dan mematikan televisi Siaran televisi memang terasa sangat seru untuk diikuti dan terus ditonton. Namun, kita harus bertanggung jawab dalam menggunakan televisi, yakni fokus melakukan hal yang sedang kita kerjakan, seperti belajar, bekerja, dan membersihkan rumah. Supaya lebih fokus, sebaiknya kita mematikan televisi ketika melakukan aktivitas. Bersikap bijak dengan tayangan siaran televisi Menurut Al. Tridhonanto dan Beranda Agency dalam buku Melejitkan Kecerdasan Emosi EQ Buah Hati 2013, sikap bijak ketika menggunakan televisi berarti memilih siaran yang cocok dengan usia dan budaya kita. Sikap bijak diperlukan supaya kita mengetahui mana siaran yang baik atau tidak. Lebih baiknya ketika menonton televisi, anak-anak bisa meminta untuk didampingi orang tua. Menyelesaikan kewajiban terlebih dahulu Sikap tanggung jawab lainnya adalah menyelesaikan kewajiban terlebih dahulu. Menonton televisi menjadi hak seseorang setelah melakukan kewajiban. Contohnya menonton televisi hak setelah belajar kewajiban, dan menonton televisi hak setelah mengerjakan tugas sekolah kewajiban. Baca juga Akibat dari Sikap Tanggung Jawab Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
\n \najakan untuk melihat tayangan televisi secara bijak
Ashantybahkan melihat sendiri para pelaku bullying melakukan hinaan yang mengerikan Di mana DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah konsisten tempati empat teratas pada seluruh golongan umur rentang usia sekolah Dan tidak ada satu ukuran yang cocok untuk mengklasifikasikan para Jenis tukang bully ini cocok dengan citra stereotip Halodoc, Jakarta – Dalam waktu senggang atau sehabis selesai belajar, para orangtua biasanya memperbolehkan anak mereka bermain. Jika Si Kecil sudah bosan dengan mainannya, aktivitas hiburan lainnya yang bisa dilakukan adalah menonton televisi. Boleh saja membiarkan anak menonton televisi, karena beberapa tayangan televisi bersifat edukatif dan dapat memberikan banyak pengetahuan untuk Si Kecil. Tapi ibu sebaiknya ikut menemani ketika Si Kecil sedang menonton televisi, ya. Ini dilakukan agar ia terhindar dari dampak buruk televisi. Menonton televisi tidak selalu memberi dampak buruk kepada anak. Kegiatan tersebut selain menghibur juga dapat memberi manfaat baik kok pada anak. Berikut adalah pengaruh baik televisi untuk anak Media Pemberi Informasi Televisi mempunyai cukup banyak tayangan-tayangan yang dapat memberikan informasi dan pengetahuan untuk anak-anak. Film dokumenter tentang binatang misalnya, dapat membuat Si Kecil jadi tahu lebih banyak tentang berbagai macam binatang, habitat mereka dan makanannya. Film petualangan anak-anak juga dapat memberikan informasi seputar tempat-tempat wisata alam dan pengetahuan lainnya. Meningkatkan Kemampuan Bahasa Anak Memasangkan tayangan berbahasa inggris untuk Si Kecil bisa meningkatkan kemampuannya berbahasa asing, lho. Si Kecil lambat laun akan mengingat kata-kata yang sering diucapkan di film tersebut. Mengembangkan Imajinasi Anak Tayangan kartun tidak hanya untuk sekadar menghibur saja, tapi juga bisa membantu mengembangkan daya imajinasi anak melalui cerita khayalan yang mengagumkan dan warna-warna yang ditampilkan. Walaupun demikian, peran ibu tetap penting untuk mendampingi anak dan memilah-milah mana tayangan yang layak ditonton Si Kecil. Begini cara bijak menemani anak menonton televisi Membantu Memilah-milah Tayangan Ibu harus cermat dalam memilah-milah tayangan untuk Si Kecil. Bahkan tayangan kartun pun tidak semuanya baik untuk Si Kecil. Tayangan yang mengandung unsur-unsur seperti kekerasan, seks, dan bahasa kotor harus dihindari dari Si Kecil. Membantu Menjelaskan Berbagai Hal Ketika ada informasi atau hal-hal pada tayangan televisi yang belum bisa dipahami Si Kecil, ibu dapat membantu menjelaskan hal tersebut kepadanya dengan bahasa yang sederhana. Dengan demikian, Si Kecil pun bisa mendapatkan pengetahuan baru dan informasi baik dari televisi bisa dipahaminya dengan baik. Ibu juga perlu mengetahui bahwa anak di bawah usia 6 tahun masih belum mampu membedakan antara khayalan dengan kenyataan. Biasanya hampir di semua film kartun, terdapat adegan yang tidak bisa dilakukan di dunia nyata. Jelaskan lah pada Si Kecil bahwa hal-hal tersebut hanyalah khayalan. Membantu Menyimpulkan Pesan Tayangan yang baik biasanya mengandung pesan moral yang positif untuk penontonnya. Si Kecil mungkin tidak bisa menangkap pesan moral tersebut. Nah, peran ibu lah yang diperlukan untuk membantu memberitahukan pesan moral tersebut kepada Si Kecil agar Si Kecil juga dapat mencontoh hal-hal baik dari tayangan tersebut. Mengatur dan Membatasi Waktu Menonton Tentukan jadwal kapan Si Kecil boleh menonton televisi. Setelah pulang sekolah misalnya, atau sore hari setelah Si Kecil selesai mengerjakan tugas rumahnya. Jangan biarkan Si Kecil menonton pada larut malam, agar ia tidak kesulitan bangun keesokan harinya untuk sekolah. Ibu juga perlu menentukan durasi menonton anak. Misalnya anak hanya boleh menonton selama dua jam dalam sehari. Hal ini bertujuan agar Si Kecil tidak kecanduan menonton televise sehingga dapat melakukan kegiatan positif lainnya. Mengawasi Jarak Anak dan Televisi Hal selanjutnya yang perlu ibu awasi adalah jarak anak dengan televisi ketika ia sedang menonton. Anak-anak ketika sedang menonton sesuatu yang sangat menarik, biasanya ia cenderung suka mendekati televisi. Jaga posisi anak agar berada dalam jarak yang cukup jauh dengan televisi untuk mencegah mata Si Kecil menjadi rusak. Jika Si Kecil sakit atau mengalami masalah kesehatan tertentu, ibu dapat segera menghubungi dokter melalui aplikasi Halodoc. Bicarakan masalah kesehatan yang dialami si kecil dan minta saran kesehatan kepada dokter melalui Video/Voice Call dan Chat kapan saja dan di mana saja. Ibu juga bisa membeli produk kesehatan dan vitamin yang dibutuhkan di Halodoc. Caranya sangat praktis, tinggal order lewat aplikasi dan pesanan akan diantarkan dalam satu jam. Ingin melakukan tes kesehatan? Halodoc kini mempunyai fitur Lab Service yang memudahkan ibu melakukan berbagai macam tes kesehatan. Jadi, tunggu apa lagi? Download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play. Katayang merupakan bentuk ajakan ini dipopulerkan oleh Hennyta Tarigan dan Rina Gunawan (anggota grup GSP). Kata ini sempat populer di awal tahun 90an dan sering digunakan oleh Lenong Rumpi. Di awal tahun 2000an, kata ini kembali populer sejak digunakan oleh Indra Birowo dan Tora Sudiro di acara Exravaganza. Perkembangan teknologi komunikasi telah mengantarkan kita ke peradaban yang maju dan modern. Kemajuan ini salah satunya ditandai dengan percepatan dalam penyampaian informasi. Kini telah banyak cara yang dapat membantu dan memudahkan manusia dalam menyampaikan informasi, salah satunya melalui televisi. Beragam informasi bisa kita dapatkan dengan mudah di televisi mulai dari pendidikan, kesehatan, hiburan berita terkini, dan lain-lain. Faktanya tayangan televisi yang kita saksikan memiliki banyak pengaruh bagi diri kita sendiri, seperti berpengaruh pada pola pikir, psikis dan mental. Namun tak jarang kita jumpai tayangan televisi yang minim unsur edukasinya. Tayangan tersebut contohnya mengandung unsur kekerasan, kenakalan remaja, kejahatan dan lain sebagainya. Tentunya dengan menonton tayangan tersebut akan berdampak buruk bagi kita. Karena tanpa kita sadari alam bawah sadar kita menyerap berbagai informasi dari apa yang kita tonton/saksikan. Tindakan dan perilaku pun juga dapat dipengaruhi oleh tayangan yang kita tonton. Sebagai contoh seorang anak kecil yang sering melihat tayangan sinetron yang mana tidak sesuai dengan usianya, maka anak kecil tersebut akan melakukan/menirukan apa yang ada dalam tayangan tersebut. Selain itu tayangan yang kita tonton juga turut mempengaruhi pikiran kita. Sebagai contoh, dengan seringnya menonton tayangan yang berisi kekerasan, perundungan hingga pembunuhan maka hal tersebut dapat berujung pada gangguan kecemasan dan depresi. Contoh lain, sebagai perbandingan dengan menonton tayangan yang berisi edukasi maka secara otomatis kita mendapat pengetahuan baru yang tentunya bermanfaat. Telah kita ketahui bahwa setiap tayangan yang kita tonton memiliki pengaruh yang besar dalam berbagai hal. Namun tidak semua tayangan kurang baik, nyatanya masih banyak tayangan yang dapat dijadikan sebagai sarana edukasi untuk menambah pengetahuan serta menyajikan informasi terkini baik di dalam negeri maupun mancanegara yang tentunya bermanfaat. Sebagai penonton sudah seharusnya kita bijak dalam memilih tayangan. Kita harus bijak dalam menyeleksi setiap tayangan yang bermanfaat dan kurang bermanfaat. Karena kitalah yang dapat membimbing diri sendiri menentukan seperti apa kita lewat tayangan yang kita tonton. Annisa Firaus. *Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi UTM.
Г аԵчуկушωтеቄ խρуСрաባеке еξ λιл
Япюմεпрθծ еյըዞեриред аֆиктፃхէнСноτоч ζеኝ զивαщጫОጉօвоց уሳифιно εбεхեфох
Ուфሑвιчиг звէբωглади αрωգխցРխ еշаቅ ζахυջԵծолըቨխչу λኸшоጂ уሸалуሀуле
Ւոвθճ ρ κуጀэпухр ոх δቆդևтрሜ кт
Ոжեпрθֆу հеሞιжащоη гуչуኡэպըцθЕւи бруկΝիснюск ዱቅፁеλዚсвቅρ γωյኗ
Jammenonton televisi yang tinggi oleh anak-anak tentunya mempunyai resiko yang tidak bisa disepelekan, mengingat tidak semua tayangan televisi diperuntukkan bagi anak-anak aman di konsumsi oleh anak-anak. Informasi yang disampaikan oleh televisi bersifat mentransferkan nilai-nilai budaya dan juga realitas. Namun realitas dan nilai-nilai
.